Bab 645
Namun, mata Joshua menjadi merah dan dia kehilangan akal sehatnya. Pria itu menyahut keras, "Bunuh aku kalau kamu berani. Walaupun aku berubah menjadi hantu, aku nggak akan membiarkanmu pergi!"
Lagi pula, semuanya sudah ditakdirkan untuk mati, jadi sebaiknya menjadi lebih berani.
Adriel tidak terbiasa. Dia tiba-tiba mengangkat tangannya dan menampar Joshua dengan telapak tangan.
"Plak!"
Wajah Joshua tiba-tiba menjadi pucat. Meskipun dia berteriak bahwa dia tidak takut mati, ketika kematian menghampirinya, dia masih sangat gemetar karena ketakutan.
Akhirnya, angin dari telapak tangan Adriel menerpanya, seluruh tubuhnya terguncang dan dia merasakan sakit yang luar biasa. Joshua tiba-tiba memuntahkan seteguk darah, tetapi dia masih merasa terkejut di dalam hatinya.
Telapak tangan ini menyebabkan seluruh otot dan pembuluh darah di tubuhnya hancur, tetapi dia tidak mati?
Mengapa Adriel menunjukkan belas kasihan?
Sementara itu, Adriel tertawa ringan sambil berkata, "Jenderal Joshua, apa menu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link