Bab 584
Elisa ingin tinggal lebih lama untuk mengobrol. Namun, dia tidak berani melawan. Sejak Benny terluka, dia makin suka mengontrol orang.
Sifatnya ini membuat Elisa makin tertekan, seolah-olah hidup di dalam penjara karena selalu diawasi setiap saat.
Tiba-tiba, suara tawa terdengar dan menghancurkan suasana yang membuatnya merasa tertekan.
"Pak Benny? Kebetulan sekali."
Tubuh Benny langsung gemetaran ketika mendengar suara itu. Saat dia berbalik, matanya langsung memerah. Lalu, dia berkata, "Adriel!"
Ketika bertemu musuh, emosi Benny memuncak. Ketika melihat Adriel, dia ingin mencabiknya hidup-hidup.
Namun, Benny hanya bisa menatapnya dan tidak berani berkata apa-apa. Adriel terlalu kejam. Jika dia menyerang, Benny tidak akan mampu menahannya.
Adriel meliriknya sejenak, lalu tersenyum sambil berkata, "Sepertinya lukamu sudah hampir sembuh, ya ... Sayangnya, sepertinya bicaramu kurang lancar. Kenapa masih gagap?"
Wajah Benny pucat pasi. Dia menatap Adriel dengan tatapan tajam sembari berka
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link