Bab 572
"Ini semua juga untuk menjamu para bajingan Prastya ini. Keluarga Kusuma akhir-akhir ini membantu mereka membeli banyak tambang di Kota Silas! Cuih, budak bajingan!" timpal Aurel.
Aurel mengungkapkan kekesalannya dengan nada merendahkan. Pada masa lalu, ketika Negara Elang lemah, Prastya pernah menginvasi negara mereka secara besar-besaran. Aurel merasa sangat marah terhadap Prastya, serta sangat meremehkan keluarga Kusuma yang tunduk kepada mereka.
"Nggak perlu terlalu marah. Kemarahanmu nggak layak untuk para bajingan itu," kata Adriel sambil tersenyum.
"Sialan! Kamu, orang Negara Elang, berani sekali menghina Prastya! Cari mati kamu!"
Seorang pria Prastya yang sedang mencari tempat duduk kebetulan mendengar percakapan itu. Dia langsung marah dan berniat menampar Aurel!
Sepertinya, bagi orang itu, menampar orang Negara Elang di Kota Silas adalah hal yang biasa!
Namun, di detik berikutnya, cahaya pedang melintas, membuat pria Prastya itu berteriak kesakitan.
Telapak tangannya ditusuk
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link