Bab 480
Selama ini, hidup Tanto selalu nyaman, dia belum pernah melihat adegan mengerikan seperti ini, apalagi hal ini terjadi padanya sendiri. Dia langsung kehilangan kewarasannya.
Pada saat berikutnya, dia segera sadar lagi karena Adriel memasukkan telinganya ke dalam mulutnya dan pisau buah yang berlumuran darah itu sekali lagi menekan matanya.
Adriel memandanginya dari atas, wajahnya dingin seperti dewa kematian yang bisa merenggut nyawa Tanto. Dia bertanya, "Sekarang kamu bisa mengerti kata-kataku?"
"A ... Aku ... " ucap Tanto terbata-bata. Dia mengecilkan pupilnya, terus menatap ujung pisau dengan erat. Seluruh tubuhnya gemetar dan celananya basah. Dia terkejut sampai pipis oleh ketakutan yang luar biasa ini.
Melihat ujung pisau semakin dekat, dia gemetar ketakutan dan berteriak, "Jangan sakiti aku, aku akan menceritakan semuanya!"
Adriel duduk di samping Yasmin yang lemas seperti lumpur, lalu bermain-main dengan pisau buah di tangannya sambil menatap Tanto dengan dingin.
Tanto hendak me
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link