Bab 37
"Adriel, Paman benar-benar menyesal. Seharusnya dulu Paman nggak menyetujui membatalkan pertunangan, dengan begitu kamu nggak akan jatuh dalam perjudian dan kecanduan narkoba. Ini semua salahku."
Cheky bekata dengan wajah yang penuh penyesalan.
"Kamu benar-benar munafik! Bukannya dulu kamu yang mengingkari janji, memaksa untuk membatalkan pertunangan?"
Adriel tertawa dingin.
"Bagaimana mungkin Paman membatalkan pertunangan! Itu semua usul Ana," kata Cheky.
"Hah? Apa yang kamu katakan?"
Adriel mengerutkan keningnya.
"Nggak lama setelah orang tuamu meninggal, Ana datang menemuiku dan mengatakan ingin membatalkan pertunangan. Paman nggak setuju. Dia mengatakan itu adalah wasiat terakhir ayahmu, agar kamu menikahi putrinya, Yasmin."
"Ana juga mengatakan kamu juga setuju membatalkan pertunangan, nggak mau menikah dengan Fanny. Paman pun menyetujuinya karena berpikir ini adalah wasiat terakhir Michael."
Setelah mendengar penjelasan Cheky, Adriel mengerutkan keningnya. Dia mulai berpikir apa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link