Bab 272
Ana kembali berkata, "Baiklah, ikutlah denganku ke bank."
Ana kemudian pergi ke bank di pusat kota dengan penuh keraguan. Setelah sampai di bank, Ana dilayani langsung oleh Khairil yang merupakan wakil manajer bank.
"Bu Ana, maaf merepotkanmu datang ke sini untuk menandatangani dokumen ini," ujar Khairil dengan penuh antusias.
Ana lalu melirik dokumen tersebut dan tidak menemukan masalah apa pun di sana. Sikap Khairil padanya juga jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Sebelumnya, Ana juga pernah datang ke bank ini dan Khairil sama sekali tidak menghiraukannya. Khairil hanya berkata kalau masalah persetujuan pinjaman ada di tangan Pak Liam.
"Pak Khairil, aku mendapat informasi kalau Pak Liam bunuh diri, jadi siapa yang menyetujui pinjaman ini?" tanya Ana.
Khairil segera berkata dengan tegas, "Bu Ana, dengan reputasi Anda yang begitu baik, mendapatkan persetujuan pinjaman adalah hal yang sangat mudah. Tapi, Pak Liam sengaja menghalangi jalanmu dengan cara tidak mau menandatangani dokumen
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link