Bab 241
Adriel menyodorkan kartu bank ke tangan Lisa.
"Terima kasih. Awalnya aku ingin memulai usaha sendiri, tapi nggak ada orang di keluargaku yang setuju. Di mata mereka, impianku dan pemikiranku itu nggak penting," kata Lisa dengan mata sedikit berkaca-kaca.
Kakek dan ayah Lisa lebih mementingkan putra dibandingkan putri. Mereka selalu lebih memihak pada Idran, adik laki-laki Lisa.
Lisa juga ingin membuktikan dirinya.
Dia yakin keluarganya tahu tentang pemikirannya ini, hanya saja mereka tidak peduli dengan itu. Hanya Adriel yang peduli dan mendukungnya.
"Di mataku, impian dan pemikiranmu itu sangat penting, kamu juga penting. Lakukanlah apa yang kamu inginkan. Beri tahu aku kalau kamu menghadapi kesulitan apa pun," kata Adriel.
Lisa sangat terharu. Dia memeluk Adriel dengan erat.
Lisa tidak kembali ke Mansion dengan Adriel. Setelah mendapatkan satu triliun, dia ingin pikirannya segera masuk ke dalam keadaan bekerja. Dia tidak ingin mengecewakan dirinya sendiri dan juga dukungan Adriel.
Se
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link