Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 187

"Hei!" Irish mengigit keras, membuat bibir Paul berdarah. Paul yang merasa kesakitan segera melepaskan ciumannya. Dia meraba bibirnya yang berdarah dengan senyum aneh, lalu berkata, "Berani sekali kamu menggigitku. Mati saja kamu." Paul langsung mematahkan leher Irish dengan suara berderak. "Jangan!" teriak Yunna. Yunna melihat dengan mata kepala sendiri bahwa sekretarisnya yang sudah seperti saudara perempuannya, Irish, mati di depan matanya. Ini membuatnya penuh dengan kesedihan. "Oh? Leher ini terlalu rapuh. Aku belum menekannya dengan keras, tapi dia sudah mati. Aku kembalikan padamu," ujar Paul sambil melemparkan tubuh Irish yang sudah tidak bernyawa ke hadapan Yunna. Di ruang perawatan, semua orang merasa tegang dan takut, mereka hanya bisa membisu. Mereka baru saja melihat seorang manusia hidup dibunuh begitu saja. Siapa yang tidak akan merasa takut? Yunna memeluk tubuh Irish dengan wajah yang penuh air mata. Hatinya hancur. "Yunna, jangan terlalu cepat menangis, ini baru permul

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.