Bab 166
"Thomas, nggak masalah jika kamu ingin balas dendam. Tapi sekarang Adriel memiliki kemampuan yang luar biasa. Kamu mungkin bukan tandingannya. Jika kamu terluka lagi, itu akan sangat merugikan," kata Sri dengan penuh perhatian. Dia khawatir Thomas, calon menantu emasnya, akan terluka.
"Kamu itu seperti porselen, sedangkan Adriel hanya barang murahan. Kalau kalian bertabrakan, yang rusak pasti kamu," lanjutnya.
"Aku nggak sebodoh itu untuk beradu kekuatan dengan seorang ahli bela diri. Aku punya uang dan kekuasaan. Aku nggak perlu turun tangan untuk menghabisinya," ujar Thomas dengan sombong.
"Ayahku sudah meminta bantuan seorang ahli tingkat delapan. Begitu dia tiba, aku akan membuat Adriel berlutut di hadapanku dan memohon ampun. Lalu, aku akan menginjaknya dengan penuh penghinaan," lanjut Thomas dengan penuh kebanggaan, menunjukkan superioritasnya.
"Baguslah. Kemarin aku lengah, jadi ahli tingkat lima yang kita kenal terluka parah dan kita banyak dirugikan," ujar Sri dengan gigi terk
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link