Bab 1551
"Ini ... Ini ... "
Yantama seolah jatuh dari surga ke neraka. Tubuhnya membeku di tempat, sementara banyak orang di sekitarnya berkerumun, mencoba menjelaskan sesuatu dengan panik. Namun, semua suara itu tidak mampu mencapai telinganya.
Dia hanya menatap kosong ke depan, pada sosok seorang pemuda yang memegang kepala putranya di tangan.
Pemuda itu memakai topeng, tetapi matanya yang dingin dan penuh kebencian yang menggigit, menatap tajam padanya. Dengan suara rendah dan mengerikan, dia berkata, "Yantama, maju ke sini dan bersiaplah mati!"
Yantama seperti kehilangan pendengaran. Langkahnya maju dengan gemetar, sementara matanya basah oleh air mata.
"Lerian ... Lerian, anakku ... "
Suaranya parau dan bergetar, menggema seperti jeritan kesakitan yang membuat bulu kuduk siapa pun berdiri. Orang-orang di sekitarnya mundur, membuka jalan dengan wajah pucat karena ketakutan.
"Tolong ... dengarkan aku dulu."
Wiri menarik napas dalam-dalam dan melangkah ke depan, mencoba menghentikannya dengan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link