Bab 145
Saat Alan mendengar itu, dia tidak bisa menahan tawanya yang penuh dengan penghinaan.
"Anak bodoh! Apa kamu pikir aku, Alan Juwono, mudah untuk ditakuti?"
Alan melanjutkan, "Aku tahu kamu cukup tangguh, jadi hari ini aku sengaja mengundang Pak Toni. Dia adalah murid langsung dari Mahaguru Jayson, seorang penguasa tingkat delapan. Sekarang, apakah kamu masih berani sombong?"
Alan bersikap angkuh, merasa sudah memenangkan pertarungan ini.
"Kalau Mahaguru Jayson sendiri yang datang, mungkin aku perlu berhati-hati. Tapi ahli tingkat delapan sepertimu sama seperti semut. Kamu belum cukup untuk bersikap sombong di depanku," kata Adriel.
"Anak sialan! Kamu cukup arogan! Aku mau lihat seberapa lama kamu bisa tetap sombong!" kata Alan saat dia melihat Adriel masih tetap keras kepala. Dia pun memberi isyarat pada Toni.
"Pak Toni, kamu lihat sendiri, 'kan? Anak ini bahkan nggak menganggapmu sama sekali," ujar Alan.
Mata Toni berkilat dengan amarah, sementara wajahnya penuh dengan niat membunuh.
"
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link