Bab 1342
Entah itu suara pukulan atau suara lainnya.
Yang jelas, wajah Felicia yang biasanya tampak tenang kini merah padam. Napasnya terengah-engah, tangan dan kakinya terikat dan terkulai lemas di kursi, pasrah pada kehendak Adriel.
Tentu saja, Adriel tidak menunjukkan sedikit pun rasa hormat atau kasihan pada Felicia.
Setelah beberapa lama, Felicia akhirnya menjadi lemah tak berdaya, seolah telah dihancurkan oleh Adriel.
"Leo, aku ... aku akan membunuhmu!"
Felicia langsung jatuh ke lantai dengan kelelahan. Tubuhnya lemas seperti lumpur, tidak berdaya.
Tokoh nomor dua keluarga Buana yang terhormat, Guru Bumi tingkat sembilan, mengalami penghinaan seperti ini. Saat ini, Felicia sangat marah dan tidak lagi memedulikan perintah leluhur keluarga Buana.
Sekarang, hal yang sangat ingin dia lakukan adalah membunuh Adriel!
"Apa yang mau kamu pakai buat membunuhku? Pakai mulutmu?"
Lila tersenyum dan berkata, "Felicia, kamu lupa kalau kamu baru saja menyerahkan sisa kekuasaanmu ke tanganku?"
"Tenang sa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link