Bab 1252
Dalam perjalanan kembali, Elin perlahan menenangkan emosinya yang meluap-luap.
Dia menatap Adriel dengan pandangan bimbang, seolah ada banyak hal yang ingin dia katakan, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.
Adriel tersenyum dan berkata, "Kalau mau berterima kasih, cari tempat yang sepi saja nanti. Di sini kurang cocok."
"Cih, dasar kau!"
Elin menatapnya dengan sinis, tetapi berkata dengan nada khawatir, "Kamu rela melakukan apa saja demi menyenangkan wanita. Tapi, kalau Herios benar-benar berhasil melarikan diri nanti, kamu bisa menghadapi pembalasan darinya."
"Kalau dengan mengobarkan sedikit api perang bisa membuat wanita tersenyum, apa salahnya?" balas Adriel sambil tersenyum santai.
"Dasar mesum!"
Elin pura-pura memaki, meskipun ada nada lembut dalam suaranya.
"Jangan khawatir. Beberapa tahun lagi, kalau Herios memang berhasil mencapai tingkat langit, dia tetap harus menghormatiku bak dewa!" lanjut Adriel sambil tertawa penuh percaya diri, langkahnya besar dan tanpa ragu.
"Aku
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link