Bab 1232
Mendengar suara riuh dari dalam, Ana mengerutkan kening dan hendak pergi.
Namun entah kenapa, suara dari dalam membuatnya tak bisa melangkah.
"Mandi saja lama sekali, nggak tahu batas, huh ... baiklah, aku akan menasihatinya ... " kata Ana sambil menghela napas pelan.
Ana menghela napas pelan. Dia tahu bahwa Adriel akan segera pergi, jadi dia datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Namun, Adriel masih terjebak dalam kesenangan duniawi. Dia merasa perlu memberi nasihat dengan baik, bahwa pemuda harus menjaga diri dari godaan.
Begitulah yang dia pikirkan, tetapi makin dia mendengar, wajahnya makin memerah dan tubuhnya mulai merasa panas. Sebenarnya, sudah lama Adriel tidak bersamanya. Hanya dengan mendengar saja sudah cukup membuat hasratnya muncul.
Waktu berlalu sangat lama ...
Ana merasa setidaknya butuh waktu satu jam lagi sebelum suara di dalam berhenti, sementara wajahnya sudah memerah dan terasa sangat panas. Dia agak goyah, lalu menarik napas dalam-dalam, berusaha mengambil sika
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link