Bab 1189
Suasana di tempat itu langsung hening.
Mereka berlutut, tetapi tatapan penuh harapan yang mereka tujukan kepada Adriel membuat suasana menjadi mencekam.
"Kalian ini ngomong apa, sih!"
Pak Dennis sangat marah sampai gemetaran. Dia menunjuk ke arah Hendi dan berkata, "Hendi, dulu waktu Tuan Muda menyelamatkan keluarga Suryamu, kamu berlutut berterima kasih ke Tuan Muda atas kebaikannya. Siapa dulu yang mau menjadikan Tuan Muda sebagai pemimpin, hah?"
"Kalau bukan karena Tuan Muda, anakmu pasti sudah mati sekarang. Beraninya kamu menyuruh Tuan Muda buat mati!"
Hendi memucat saat menundukkan kepalanya, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.
"Dan kamu, Ergo!"
Dia menunjuk ke arah Ergo yang tampak bersalah, kemudian berteriak dengan marah, "Waktu itu, Tuan Muda memberikan obat kepada kakekmu. Katanya, kakekmu sudah berniat buat pensiun, tapi sekarang karena obat itu, dia menjilat atasannya dan tetap menjabat!"
"Setelah kalian merasakan manisnya, kalian seperti bergantung pada Tuan Muda.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link