Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 51

Rosa melihat kebungkaman Marco, hatinya dipenuhi rasa pahit. Ternyata Marco tidak bisa menerima tubuhnya yang sudah hancur. Setelah membuang rahimnya, Rosa tidak bisa hamil lagi, bagaimana mungkin Marco bisa terima? Rosa tertawa pahit. Matanya menatap keluar jendela, lalu dengan lembut berkata, "Marco, kamu tahu nggak, hari-hari menjalani pengobatan kanker rahim itu benar-benar sangat sulit. Setiap pagi aku membuka mata, rasa nyeri yang mencekam terasa di tubuhku. Sering kali aku hampir menyerah, bahkan berpikir untuk memilih mati dengan tenang, biar semuanya selesai. Tapi, aku bisa bertahan hanya karena pikirkan kamu." Sambil berkata begitu, matanya mulai merah, air mata menggenang di pelupuk matanya. "Mungkin, seharusnya aku mati di meja bedah itu. Setidaknya, aku nggak rasakan sakit hati seperti ini." Kata-kata itu bagaikan pedang tajam, menusuk ke dalam hati Marco. Dia langsung memeluk Rosa dengan keras, berkata dengan penuh emosi, "Jangan katakan hal bodoh seperti itu! Kamu bisa s

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.