Bab 22
Saat ini Carina benar-benar merasa sangat bersyukur karena dia bersikeras untuk bercerai. Kalau tidak, Carina pasti akan sama seperti nyonya konglomerat lainnya yang tinggal di rumah tanpa suami, serta menjalani kehidupannya dengan penuh kebencian di masa depan.
Setelah memutuskan panggilan, tatapan Rosa kembali tertuju padanya, "Aku harap kamu bisa mempertimbangkan ucapanku sebelumnya."
Carina berdiri sambil mengaitkan jarinya di rantai tas, kemudian berkata dengan datar, "Aku nggak butuh kompensasimu, Marco-lah yang ragu-ragu untuk bercerai pada saat ini. Kalau kamu merasa dia benar-benar mencintaimu, maka minta dia untuk segera bercerai dariku yang baik untuk kita semua."
Setelah mengatakan ini, Carina langsung berbalik dan pergi tanpa menoleh lagi ke belakang.
Rosa menatap kepergian Carina sambil mengedipkan matanya.
Carina sepertinya tidak sedingin yang dikatakan Bibi Mina, tapi ....
Dia terlihat sangat tenang sampai membuat Rosa merasa jika dia sama sekali tidak mencintai Marco.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link