Hanya Bisa Mengagumi
“Gimana kalau kita tambahkan lukisan di lorong dekat pintu masuk, living room dan juga di dalam kamar utama. Biar kesannya lebih estetik,” kata salah satu staf yang ikut meeting sore itu.
“Kalau menurutku, kita ambil lukisan dari pelukis yang berbeda. Selama ini kita selalu mengambil lukisan dari pelukis yang itu-itu saja, gimana kalau kita mulai hunting pelukis baru?” seseorang memberikan ide lagi, yang langsung disambut dengan anggukan setuju oleh yang lain.
Sedangkan Ken masih menyimak dalam diam setiap ide yang disampaikan oleh karyawannya dengan konsentrasi penuh. Perusahaan properti yang ia jalani sedang menyiapkan sebuah apartemen baru yang akan segera dirilis beberapa bulan ke depan. Semua tim sedang mempersiapkan yang terbaik untuk apartemen yang akan di jadikan contoh di dalam katalog mereka.
“Coba nanti dibicarakan lagi dengan desainer interiornya,” kata yang lain. “Siapa tau mereka punya kenalan pelukis yang punya karya oke.”
Seketika Ken teringat sesuatu. Kenapa dia tidak
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link