Bab 861
Steven tidak menatap Windy, tetapi minum anggurnya sendiri dan berkata dengan lirih, "Nggak apa-apa, nggak kumasukin hati."
"Windy, kamu nggak boleh bersikap sembarangan lagi. Kamu juga putri keluarga Tanuwijaya, bisa-bisanya bersikap nggak pantas gitu."
Killian dengan tegas menegur putrinya. "Kamu harus belajar dari sepupumu. Dia bilang orang-orang memandang rendah dirimu, bahkan aku, ayahmu pun meremehkanmu!"
"Ayah, aku salah. Mulai sekarang aku bakal rajin belajar dari kakak sepupuku."
Windy menggigit bibirnya ringan, sudut matanya berkaca-kaca. Tiba-tiba dia memasang tampang sedih. "Aku pikir ... kalau aku terus bekerja keras, kelak kakak sepupuku bakal menyukaiku dan nggak remehin aku lagi ..."
"Remehin kamu?"
Steven mengernyitkan kening, kemudian menatap Windy dengan tajam. "Aku mantan suami Clarine dan aku tahu persis sifatnya. Waktu masih istriku, dia bahkan nggak pernah remehin satu pun pembantu keluarga Octavian. Jadi, mana mungkin dia remehin sepupu sendiri?"
Michael di sebe
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link