Bab 54
Clarine tidak ada mood untuk pergi ke hotel, jadi dia mengubah arah menuju ke rumah.
Ariel diam untuk waktu yang lama dan akhirnya tidak tahan untuk bertanya, "Nona, apa Steven masih belum tahu kalau Nona adalah putri keluarga Tanuwijaya?"
"Ya." Clarine menjawab dengan suara rendah dan ekspresi suram.
Ariel mengerti. Pantas saja saat Steven mengunjunginya, dia meminta pengganti untuk tampil. Ternyata itu alasannya.
"Ariel, aku nggak sengaja menyembunyikan ini darimu ... "
"Saya mengerti."
Clarine mengangkat pandangannya karena terkejut.
"Siapa yang ingin mengungkapkan rasa sakit hatinya? Tentu saja kita ingin menyimpannya di dalam hati selamanya dan nggak pernah mengusiknya.
Saya cuma khawatir pada Nona, khawatir kalau Pak Rafael mengetahui hal ini, beliau akan merasa sedih dan terluka." Ariel meremas erat tangannya yang memegang setir, urat-urat biru terlihat di tangannya, dan matanya berkaca-kaca.
Clarine adalah putri kecil yang mereka sayangi, tetapi malah diperlakukan dengan buruk
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link