Bab 488
Alhasil, usai Clarine berbicara penuh semangat, Andre pun kalah. Clarine tidak berani bertindak lebih jauh dan hanya bersembunyi di belakang Mellisa bagai seekor kura-kura di balik tempurungnya.
"Kakek!"
Clarine berjalan ke sisi Hendrik dan memegangi tangan sang lelaki tua yang tampak kuyu nan kurus. Dia kelihatan lebih dekat dan khawatir akan lelaki tua itu ketimbang cucunya sendiri, Lucy. Lantas, Clarine bertanya, "Apa Kakek memangggilku kemari selarut ini karena Kakek kurang sehat?"
"Nggak usah khawatir sama Kakek, Nak. Kakek baik-baik saja."
Hendrik menatap mata jernih perempuan itu dengan lembut dan menepuk punggung tangannya. "Kakek baik-baik saja, sehat."
Clarine menghela napasnya panjang. "Baguslah," balasnya.
"Cucuku, sebenarnya, Kakek mengundangmu kali ini bukan berarti ada apa-apa. Pertama, Kakek ingin bertemu kamu karena Kakek sudah rindu. Kedua ... Kakek mau tanya, ada apa antara kamu dengan Lucy? Kenapa bisa ada masalah besar?"
Tak lama, Hendrik sudah lanjut bicara, "Kamu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link