Bab 468
Namun, yang mengucapkan kata-kata kasar itu adalah saudara perempuannya yang paling disayanginya, Zaskia. Meskipun merasa marah, Michael tidak bisa melakukan apa-apa dan bahkan tidak tega memberinya hukuman yang berat.
Dia merasa sangat tersiksa hingga ingin menangis, tetapi tidak bisa.
"Apa kamu lagi datang bulan? Kenapa kamu sangat emosional?"
Steven menghela asap rokoknya, matanya tajam. "Ada apa denganmu? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Michael menghela napas berat. "Kalung palsu yang digunakan Lucy untuk menyuap Tammy, itu perbuatan Zaskia."
Mata Steven menyipit tajam dalam diam.
"Kenapa kamu nggak terkejut sama sekali?" Michael bertanya.
"Aku sudah menduganya," jawab Steven.
Mendengar jawaban itu, Michael merasa makin tersiksa. "Steven, adikku dia ..."
"Sekarang sudah sampai pada titik ini, nggak ada salahnya kalau aku memberitahumu satu hal lagi."
Steven menunduk sedikit, asap putih yang keluar dari bibirnya terasa dingin. "Di acara amal terakhir, orang yang memanggil wartawan unt
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link