Bab 369
Steven keluar dari kantor Ketua Dewan dan kembali ke kantornya.
Felix sudah menyiapkan kopi untuknya. Dengan ekspresi cemas dan penuh perhatian, dia bertanya, "Pak Steven! Gimana? Pak Robert ... nggak mempersulitmu, 'kan?"
Pria itu berjalan ke arah sofa dan duduk di sana dengan anggun. Kemudian, dia mengangkat cangkir kopi itu dan menyesapnya dengan tatapan muram.
"Nggak mempersulitku, kok."
Felix merasa lega, hatinya menjadi tenang.
"Benarkah?"
Mata Felix terbelalak, hatinya kembali tegang. "Aku tahu dia pasti akan mempersulitmu! Dia itu hanya seorang ayah palsu!"
"Hmm, terkadang aku benar-benar berharap dia adalah ayah palsu, aku benar-benar berharap aku bukan anak kandungnya."
Steven merasa kopi yang ditelannya sudah kehilangan aromanya. Kopi itu terasa pahit seperti obat. "Sayang sekali, separuh dari tubuhku ini benar-benar mengalir darahnya."
"Hmph!" Felix menghela napas dengan frustrasi, dia tidak tahu harus berkata apa.
"Sekarang Robert sudah menyerahkan kasus pernikahan Tammy k
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link