Bab 226
"Kenapa?" Rachel bertanya dengan mata berkaca-kaca dan air matanya mengalir dengan deras.
Semua ini diajarkan oleh Mellisa. Dia berkata kalau pria sangat terpengaruh oleh hal ini.
"Ya, kenapa?"
Tiba-tiba, suara yang jernih seperti air terjun terdengar dari lantai atas.
Semua orang melihat Clarine dengan santai membawa kotak dengan satu tangan. Senyum manis terukir di bibirnya yang halus. Dia berjalan turun tangga dengan tenang dan santai.
Dibandingkan dengan Rachel yang tampak murung, Clarine terlihat sangat anggun dan berwibawa.
Rachel memeluk Steven erat-erat. Tatapannya yang dingin menusuk wajah Clarine yang sedang tersenyum.
Semua orang bersemangat. Ini sinetron telenovela yang sedih!
Tatapan Steven menjadi muram. Dia meletakkan kedua tangannya di bahu Rachel untuk mendorongnya.
Namun, mereka berdua terlihat sangat mesra di mata Clarine.
Heh, pantas saja Steven memaksanya datang ke rumah untuk mengambil barang. Kalau dia tidak datang, mana mungkin dia bisa melihat pertunjukan bagus
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link