Bab 209
"Nggak masalah selama kamu nggak datang pukul lima. Kalau sudah tutup, kita harus nunggu lagi besok," kata Clarine dengan nada dingin. Dia berjalan duluan ke pintu utama.
Steven terdiam di tempat. Tenggorokannya terasa tercekat.
Dia teringat hari di mana mereka sepakat mengurus pernikahan mereka tiga tahun yang lalu. Namun, karena mendapat pemberitahuan rapat darurat dari kepala proyek negara Yavale, dia terpaksa harus tinggal di perusahaan untuk rapat.
Susah payah rapat selesai, ada tamu penting datang lagi. Setelah selesai berdiskusi dengan tamu itu, dia baru teringat kalau dia lupa memberi tahu Clarine untuk pergi ke Kantor Urusan Sipil di lain hari.
Ingatannya menjadi makin jelas dan kejam.
Hari itu saat dia tiba dengan secepat mungkin di Kantor Urusan Sipil, hampir tidak ada orang di pintu selain Clarine yang berdiri di sana dengan kepala kecil yang terkulai. Sosoknya terlihat lemah dan ramping, kesepian dan juga menyedihkan.
Dia benar-benar tidak menyangka kalau Clarine akan menu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link