Bab 168
Wajah Lucy yang dirias dengan cantik seketika menjadi kaku dan muncul rasa takut dalam hatinya.
"Selain itu, apa kita sangat dekat? Begitu jumpa, main sentuh saja, bukankah ini nggak pantas?" ucap Michael dengan tatapan yang dingin, lalu menarik kembali lengannya dengan kuat.
"Mich ... Tuan Michael, maaf. Kamu adalah teman baik Kak Steven, jadi aku ... aku menganggapmu seperti kakak sendiri, nggak ada maksud lain ... " jelas Lucy dengan cepat, karena takut akan dibencinya.
"Kamu adalah adiknya, bukan adikku. Jaga sikapmu lain kali."
Michael pun berbalik dan pergi setelah menjawab dengan nada dingin.
Hari ini dia mengenakan pakaian yang diberikan Clara. Dia bahkan enggan mencucinya, apalagi membiarkan orang lain mengotorinya.
Lucy mengepalkan tangannya dengan tidak puas, telapak tangannya pun hampir berdarah!
Tiba-tiba, Michael menghentikan langkahnya, satu tangan dimasukkan ke dalam saku celana panjangnya. Lalu, dia menyipitkan matanya saat melihat ke arah Lucy.
Lucy pun segera memasan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link