Bab 156
Di ruang kerja.
Steven duduk di sofa dan menggosok pelipis yang terasa nyeri. Dia membungkuk dan sikunya menopang di kedua lutut. Otot-otot tulang belikatnya bergetar dan dia tampak sangat menderita.
Kepalanya sebenarnya sudah sakit saat perjalanan pulang. Ketika mendengar kata-kata kurang ajar mereka rasa sakitnya makin tak tertahankan.
Seorang putri ... dengan nasib pembantu?
Kalaupun Clara ada kejelekan, mereka pun tidak berhak mengomentarinya!
"Tuan Steven, sakit kepala lagi, ya? Aku ambilin obat untukmu!"
Bi Mia segera mencari obat pereda sakit dari laci, lalu membawakan segelas air hangat dan membantunya minum obat.
Setelah minum obat, Steven merasa sakitnya mereda dan wajahnya sedikit lebih cerah.
"Tuan Steven, nggak baik minum obat terus-terusan soalnya obat ada efek sampingnya. Seingatku Nyonya Clara pernah mengobatimu dengan akupunktur. Kondisi Tuan Steven jauh lebih baik saat itu. Apa sebaiknya minta Nyonya Clara pulang untuk periksa Tuan Steven?" bujuk Bi Mia
"Bi Mia."
Mata
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link