Bab 106
"Terus, masa aku diam saja mau digigit anjing?" sahut Clarine sambil menatap Lucy dengan dingin.
"Anjing ... Berani-beraninya kamu mengataiku anjing!" kata Lucy dengan marah. Saking marahnya, wajahnya sampai tampak merah padam.
Tiba-tiba, pintu butik pun terbuka.
Clarine pun refleks menengadah karena dia mendadak bisa merasakan embusan angin yang begitu dingin.
Semua orang sontak menatap Steven yang gagah dan tampan itu dengan kaget.
Steven dan Clarine juga saling bertatapan dengan kaget.
Sesaat kemudian, Clarine pun mengalihkan pandangannya seolah-olah tidak kenal.
Steven mengatupkan bibirnya rapat-rapat, sorot tatapannya terlihat tajam menusuk. Hatinya terasa begitu berkecamuk.
"Kak Steven!"
Seolah melihat bintang keberuntungannya turun dari langit, Lucy pun bangkit berdiri sambil menangis dan berlari menghampiri Steven, lalu mengadu, "Clara sudah sinting! Masa dia menamparku! Tolong bela aku!"
"Iya, aku yang memukulnya barusan," aku Clarine dengan jujur sambil tersenyum meledek.
"Ng
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link