Dia tidak akan membunuhku kan?
“Lita,” panggil Daniel sambil memegang tangan Lita yang sedari tadi berjalan dengan terus melamun.
Tentu saja, Lita terkejut bukan main. “Lepaskan Om!” ujarnya berontak.
“Om Daniel. Tolong lepaskan Lita.” Lisna menarik tangan temannya itu.
Daniel mengusap wajahnya kasar. “Astaga?! Sebenarnya ada apa ini Lita? Kenapa kamu meninggalkan rumah?” tanya Daniel begitu frustasi.
Suasana sekolah masih begitu sunyi. Dan lagi, mereka lumayan jauh dari gerbang jadi tidak mungkin akan menjadi pusat perhatian.
Lita hanya diam tak menjawab.
“Lita? Katakanlah, apa salahku? Apa ini karena aku pulang larut tadi malam?” tanyanya selembut mungkin sambil menatap manik mata sang istri lekat.
Daniel hampir pingsan mencari sosok Lita tadi pagi. Ia sudah seperti orang gila yang terus berteriak-teriak tak karuan. Dan karena lelah, Daniel kembali ke kamarnya.
Diperhatikannya meja belajar sang istri yang sudah bersih. Tidak ada tumpukan buku-buku milik sang istri. Ia langsung curiga dan membuka lemari pakaian Lit
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link