Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 6

Di saat yang sama, di dalam ruangan paling mewah di villa itu, seorang pria paruh baya dengan aura kharismatik sedang berbincang dengan para pebisnis. Dia adalah Tuan Lyle, pemilik Wayfair Mountain Entertainment di Mayberry Commercial Street, yang membuatnya otomatis menjadi orang terkaya di kota Mayberry. Secara mengejutkan, tiba-tiba Tuan Lyle berdiri dan berlari keluar ruangan dengan tergesa, tepat setelah dia menutup telponnya. “Ada apa, Tuan Lyle?” Rekan-rekannya bertanya heran. Di ruang depan, Sebastian baru akan berjalan menuju kamarnya ketika kemudian dia melihat Gerald kembali memasuki villa. ‘Untuk apa lagi pria penipu ini datang kemari?’ pikirnya. Dia lalu menawarkan diri untuk membantu Jane membereskan masalah ini. “Nona Jane, sebaiknya kau segera panggil petugas keamanan. Itu cara satu-satunya menghadapi si kampung ini!” Sebastian tersenyum dingin pada Gerald. Jane mengangguk setuju kemudian memberi isyarat kepada para petugas keamanan untuk mendekat. “Berhenti!” Zack tiba-tiba datang dengan napas terengah, mencoba menghentikan mereka. Semua orang terkejut. “Lyle…. Tuan Lyle?” Jane dan petugas respsionis yang lain tidak bisa menahan keterkejutan mereka. Sebastian segera menyambut Zack dengan sikap ramah. “Halo, Paman Lyle. Perkenalkan, aku Sebastian Lewis, ayahku Jacob Lewis. Kita pernah berjumpa saat pesta perjamuan tempo hari.” Sebastian tidak mau menyiakan kesempatan untuk mengambil perhatian Tuan Lyle. Tak disangka, Zack bahkan tidak sedikitpun menoleh padanya! Dia justru berjalan menghampiri Gerald, mendorong kasar Jane dan teman-temannya untuk minggir. “Apakah kau Gerald?” Zack bertanya dengan penuh keramahan. Gerald mengangguk pelan, “Ya, Tuan.” “Jadi kau mengenal Jessica?” “Dia kakakku,” jawab Gerald. Zack lalu membungkukkan badannya sembilan puluh derajat di hadapan Gerald. “Selamat datang, Tuan Crawford. Perkenalkan, aku Zack.” Gerald hanya menjawab pendek dan terbata, “Ooo.. okay.” Hah! Apa yang dilakukan Tuan Lyle!!!? semua orang tidak bisa mempercayai apa yang baru saja mereka saksikan. Tuan Lyle membungkuk hormat? Siapa sebenarnya pria kampung di hadapan mereka ini? Gerald pun ikut tercengang. Dia tahu kakaknya adalah pemilik Commercial Street, tapi dia tidak menyangka kalau kakaknya sedemikian berpengaruh di sini. Hanya dengan menyebut nama kakaknya, mampu membuat Zack, pemilik Wayfair Mountain Entertainment menghormatinya sedemikian rupa. Ya, sejujurnya Gerald belum terbiasa dengan gaya hidup anak orang kaya. Apalagi, dia juga masih sulit menerima kenyataan bahwa Commercial Street adalah miliknya. “Ya, Tuan Lyle. Kakakku memintaku datang kemari untuk menandatangani sebuah berkas.”, Gerald menjawab sopan. “Benar, Tuan Crawford, kami membutuhkan tanda tanganmu untuk pembaruan kontrak kerjasama. Commercial street, termasuk villa ini, adalah milikmu dan kakakmu. Aku bermaksud mengunjungimu sejak lama, tapi kakakmu tidak mengizinkan.” Zack menyeka keringat di dahinya. Dia sangat senang karena Gerald masih bersikap sopan mengingat insiden yang terjadi sebelumnya. Jane dan Sebastian yang bertahan di sana masih berdiri mematung tidak percaya. Apa? Jadi pria kampung ini adalah pemilik Mayberry Commercial Street? Dan juga pemilik asli Wayfair Mountain Entertainment? “Katakan padaku! Siapa yang mengusir Tuan Crawford tadi, hah?” Zack memutar badan beralih pada sekumpulan orang di belakangnya dengan penuh amarah. Pasalnya, Jessica, pemilik asli Wayfair Mountain Entertainment adalah orang yang berjasa di hidupnya. Karena Jessica-lah dia dapat hidup seperti sekarang. Dan baru saja, pegawainya mengusir adik Jessica, pemilik kedua tempat ini? Benar-benar tidak bisa diampuni! Jika Jessica tahu, bisa saja hidupnya akan berubah menderita seperti dulu lagi dalam semalam. Jane kebingungan dan hanya bisa menundukkan kepala, tidak berani berkata apa-apa. Sementara Sebastian masih penasaran, “Paman Lyle, apakah Anda yakin tidak sedang melakukan kesalahan? Bagaimana bisa pria kampungan ini adalah pemilik Mayberry Commercial Street?” Plak!! Zack menampar keras pipi Sebastian penuh marah, “Brengsek! Apa yang baru saja kau katakan!?” “Maaf, Paman Lyle. Aku.. aku tidak berkata apa-apa…” Sebastian menutup wajahnya, rasa panas menjalar di pipi kirinya. Meski dia juga berasal dari keluarga terpandang, tapi tentu tidak ada apa-apanya dibanding dengan kekayaan Zack. “Sekuriti, usir pria ini dari tempat ini sekarang juga!”, Zack memerintahkan petugas keamanan menyeret Sebastian keluar. “Baik, Pak!” dengan sigap para petugas keamanan mendorong Sebastian dan pacar aktris-nya keluar gedung. Sebastian benar-benar merasa dipermalukan! Gerald hanya bisa melihat apa yang terjadi di depan matanya tanpa berkata apa-apa. Dia tidak menyangka Zack begitu setia menghormati keluarganya meskipun figurnya sangat mendominasi. Ahh! Setelahnya, Gerald mengikuti Zack memasuki villa. Zack menunjukkan sekeliling villa padanya sebelum menceritakan tentang masa lalunya. Dari cerita Zack, Gerald kemudian mengetahui bahwa dulu Zack dan istrinya adalah penjual roti di toko kecil. Tidak jauh beda, Jessica juga sama miskin saat itu. Awal perkenalan mereka adalah ketika Jessica yang tidak memiliki uang sepeserpun kemudian meminta makanan pada Zack dan istrinya. Merasa iba, Zack kemudian memberinya pekerjaan. Singkat cerita, setelah bertahun-tahun, dengan ketekunannya, Jessica dan keluarganya akhirnya berhasil keluar dari kemiskinan dan menjadi keluarga kaya-raya. Jessica lalu memberikan posisi pimpinannya pada Zack, yang dia nikmati saat ini. Karena itulah Zack kemudian menjadi orang terpandang dan berpengaruh di kota Mayberry, semua tidak lain karena jasa keluarga Crawford! Berikutnya, Gerald menandatangani pembaruan kontrak kerjasama dan menyadari bahwa sebagian besar toko di Mayberry Commercial Street terdaftar atas namanya. Jadi, tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa dia adalah pemilik Mayberry Commercial Street. Gerald tidak pernah bermimpi akan menjadi orang yang sedemikian disegani dan punya pengaruh! Setelah itu, Zack menyiapkan meja makan di ruang pribadi eksklusif untuk Gerald. Gerald merasa sedikit lapar, dia baru ingat belum makan sama sekali seharian ini. Tak selang lama, hidangan beraneka rupa tersaji untuk Gerald. Makanan di atas meja sungguh terlihat sangat enak dan mewah untuknya. Zack lalu mempersilakan Gerald menikmati jamuan yang telah dia siapkan, “Silakan dinikmati, Tuan Crawford. Setelah selesai, aku akan mengajakmu berkeliling melihat bisnismu. Nona Crawford yang memintaku, katanya agar kau bisa segera membiasakan diri dengan lingkungan industri, bisa menjalani hidupmu sebagaimana orang berada dan melupakan masa lalumu.” Tiba-tiba Zack teringat sesuatu. “aku akan segera kembali, Tuan Crawford.” Dia lalu keluar dari ruangan dan menelpon seseorang. “kalian semua, segera kesini!” ucapnya singkat. Zack lalu bergegas menuruni tangga. Dia dalam ruangan, Gerald tidak tahu apa yang sedang direncanakan Zack. Dia sedang asik dengan jamuan yang disajikan. Gerald mengambil satu porsi besar kerang Austalia yang disajikan untuknya. Dia sedang asyik makan ketika kemudian pintu ruangannya terbuka. Lima sampai enam pegawai cantik masuk ke dalam ruangan. Rupanya mereka adalah Jane dan teman-teman resepsionisnya yang lain. Mereka memandang Gerald dengan ekspresi yang sama sekali berbeda dengan saat pertama kali dia datang. Jane membuka obrolan sambil tersenyum manis, “Tuan Crawford, saya mohon maaf atas apa yang sudah terjadi,” “Maafkan kami, Tuan Crawford!”, gadis-gadis yang lain turut membeo mengikuti perkataan Jane. “Untuk apa kalian ada disini?” Gerald mengelap mulutnya pertanda dia sudah selesai dengan makan malamnya. Sejujurnya, meski tadi para resepsionis ini merendahkannya, Gerald sama sekali tidak merasa marah atau tersinggung. Dia hanya ingin menyelesaikan urusan kakaknya dan bisa segera meninggalkan villa. Tapi rupanya Zack sudah terlanjur memarahi mereka. “Kami disini untuk melayani anda, Tuan Crawford. Kami akan melakukan apa saja asal anda mau memaafkan kami.”, kata Jane. Seringkali para gadis yang bekerja di Wayfair Mountain Entertainment punya satu tujuan yang sama. Menikahi pria kaya yang sering datang kesana. Karena itu, para gadis ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ketika Tuan Lyle menyuruh mereka menemani Gerald. Bahkan meskipun mereka tidak merasa bersalah, mereka akan tetap bersedia melayaninya. Siapa pria yang kaya? Tentu saja orang yang saat ini sedang berada di depan mata mereka! Orang paling kaya dan paling berkuasa disini! Gerald terkejut mendengar jawaban Jane. Enam orang??? Ini benar-benar berlebihan! Gerald masih tertegun ketika kemudian Jane mengambil remot dan mengarahkannya ke dinding ruangan. Seketika tirai terbuka dan menyajikan pemandangan yang luar biasa. Sebuah kolam renang indoor yang besar dengan air biru jernih. Jadi masih ada ruang rahasia di dalam sini?? Dan tak disangka, para gadis itu termasuk Jane melepas rok mereka. Jane lalu melepas kemeja seragamnya dan duduk di samping Gerald. Gerald hampir saja tergoda dan pasrah atas rayuan mereka jika tidak disadarkan bunyi dering telponnya. Ah, ada panggilan dari kakaknya! “Nona-nona, aku harus mengangkat telpon sebentar.” Kata Gerald lembut dan bergegas keluar dari ruangan. Kakaknya ternyata menelpon untuk menanyakan tentang pembaruan kontrak kerjasama. Sebelum menutup telpon, Jessica menasehatinya agar mulai terbiasa dengan gaya hidup mewah dan melupakan masa lalunya yang menderita. Setelah sambungan telpon terputus, Gerald ragu apakah dia harus kembali masuk ke dalam ruangan. Saat menimbang-nimbang, dia lalu teringat hari-harinya bersama Xavia dulu. Gerald sangat mencintai dan menghormati Xavia. Itulah kenapa Gerald sangat menjaganya dan tidak berani menyentuh Xavia. Ah! Hatinya kembali perih jika mengingat Xavia. Seandainya Xavia tahu bahwa sekarang dia kaya raya, apakah dia akan mau kembali bersamanya? Ugh! Gerald kembali teringat masa-masa indah saat mereka bergandengan tangan menuju kafetaria, di perpustakaan, dan tempat-tempat lain dimana mereka menghabiskan waktu bersama. Gerald kemudian kehilangan hasrat pada gadis-gadis tadi. Dia tidak ingin pengalaman pertamanya tidak berkesan. Dia akhirnya memutuskan untuk tidak kembali ke dalam ruangan dan memberi tahu Zack bahwa dia harus segera pulang. Setelah meninggalkan villa, Gerald berjalan seorang diri menyusuri Mayberry Commercial Street. Orang-orang yang berada di jalanan itu adalah anak-anak muda berpakaian bagus dan kalangan bos-bos yang keluar masuk pusat bisnis dan tempat hiburan. Dia adalah pemilik Mayberry Commercial Street. Tidak seharusnya dia minder berada di tengah orang-orang ini! Gerald berusaha meyakinkan dirinya sendiri akan kenyataan yang terjadi. Sejurus kemudian, sebuah suara yang tidak asing memanggilnya, “Gerald!”. Gerald membalikkan badan. Dia melihat Naomi dan Alice berdiri di depan pintu masuk sebuah tempat karaoke. Ada Danny dan Si Pirang juga disana. Naomi segera menghampirinya, “Gerald, ternyata benar kau! Tadi kau bilang mau kembali ke asrama. Kenapa malah ada disini? Kenapa kau membohongiku?” Gerald hanya diam, bingung harus menjawab apa.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.