Bab 96
Bayangan segera melakukan perintah Teguh.
Di kediaman Laksono,
Carles sedang minum dengan seorang wanita cantik di pelukannya.
Namun, makin minum, Carles makin merasa hambar. Dia juga selalu merasakan sedikit bau urin di tenggorokannya.
Padahal, dokter mengatakan bahwa itu hanya gejala psikologis.
Namun, dia tidak bisa melupakan bayangan yang terukir di jiwanya.
"Sialan! Kenapa orang itu masih belum membalas?"
Carles mengambil ponselnya dan bersiap untuk menelepon pemimpin penyamun malam.
Tiba-tiba, suara dingin terdengar dari luar.
"Kamu tidak perlu meneleponnya lagi."
"Mereka sudah kembali."
Kenapa suara ini ...
mirip suara Teguh?
Carles kaget dan tiba-tiba berdiri.
Sebuah benda bulat menggelinding dari pintu dan mengenai Carles. Dia langsung ketakutan dan segera bersembunyi di samping sofa.
"Bruk!"
Detik berikutnya, benda itu mendarat di meja dan memantul sebanyak dua kali. Benda itu memercikkan cairan dan mengenai bibir Carles.
Tanpa sadar, Carles menjulurkan lidahnya dan menjilatn
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link