Bab 63
Melihat ekspresi Pak Qubil, Leo langsung mengetahui jawabannya. Dia pun tersenyum bangga. "Aku melihatnya hari ini, Pak Qubil."
Wow!
"Pasti orang yang hebat!"
Leo menceritakan kejadian sore tadi apa adanya tanpa dramatisasi.
Toh, kejadian itu memang sudah dramatis.
"Tunggu sebentar!"
Mendengar sesuatu dari cerita Leo, Pak Qubil buru-buru bertanya, "Orang yang dikirim ... Grup Jagaraga?"
Dia sekarang agak antipati terhadap Grup Jagaraga.
Orang yang terakhir kali dikirim oleh Grup Jagaraga. Orang yang dimaksud Leo mungkin ... adalah dia!
Wajah Pak Qubil langsung memuram.
Daging yang dimakan terasa hambar.
Anggur yang diminum terasa pahit.
Pak Qubil menatap Leo dengan ketakutan. "Seperti apa orang itu?"
Leo menggambarkan penampilan Teguh.
Pak Qubil langsung tersentak dan wajahnya memucat. "Leo, dengar nasihatku. Jangan pernah main-main sama orang itu!"
"Kamu tahu 'kan? Proyek di Kota Barbados dihancurkan sama seratus buldoser?"
"Waktu itu aku pergi ke sana buat beri pelajaran orang yang c
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link