Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 486

Shinta pun tak kalah kaget. Meski sejak awal dia yakin bahwa Teguh bisa bermain piano. Setelah mendengar permainan pianonya, Shinta menyadari bahwa Teguh tidak sekadar bisa bermain piano, tetapi mahir! Andai Beethoven Chopin masih hidup pun belum tentu dapat mengungguli permainan piano Teguh. "Teguh, kamu memesona banget, gimana caraku untuk bisa mengejarmu?" Shinta terjebak dalam keputusasaan tak berujung. Makin banyak Teguh unjuk kehebatan, dirinya makin terpana. Namun, makin hebat juga makin sulit dikejar. Bagaimanapun juga. Shinta benar-bernar terpikat oleh Teguh. Jiwa, kaki dana tangan, serta seluruh sel dalam tubuhnya hanya menginginkan Teguh. "Teguh, kamu ..." Rina pun merasakan gelombang yang bergolak dalam hatinya. Teguh memberikan kesan sebagai orang tak beradab yang kasar dan banyak bicara. Siapa sangka kalau lelaki itu sebenarnya maestro piano? Selain itu, kemampuan Teguh tak lagi diungkapkan dengan kata mahir, dia sudah mencapai puncak, setinggi penangkal petir di Gunung E

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.