Bab 221
Sandi tidak tahu-menahu soal rencana Teguh.
Setelah memastikan Teguh tertidur, dia masuk ke dalam kamar Rina.
Di atas tempat tidur besar itu.
Tubuh Rina meringkuk seperti kucing.
Anggun!
Tenang!
Bulu matanya lentik dan pipinya putih bersih dengan sedikit rona merah yang menggemaskan. Meskipun Rina tertidur lelap, sosoknya tampak anggun dan memesona, seperti seorang wanita cantik yang keluar dari lukisan.
GLEK!
Sandi tidak bisa menahan air liurnya. Matanya penuh dengan nafsu. "Rina, oh Rina, aku sudah menawarkan kehormatan padamu tadi siang, tapi kamu yang nggak mau menghargainya ..."
"Jangan salahkan aku kalau aku bertindak lancang!"
Dia mengeluarkan sebuah kamera dan meletakkannya di meja tak jauh dari tempat tidur. Lensa kameranya langsung menghadap tempat tidur.
Ini adalah metode yang sering ia gunakan.
Tentu saja dia tidak akan puas jika hanya melakukannya sekali dengan wanita secantik Rina.
Dia sengaja merekam video saat melancarkan aksinya agar bisa digunakan sebagai ancaman jang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link