Bab 18
Saat itu, seorang petugas penegak hukum wanita masuk. "Kak Widya, surat keterangan visum sudah keluar."
"Pfft!"
Teguh mendengus begitu mendengar nama itu.
Wanita yang bernama 'Widya' itu sama sekali tidak selembut namanya.
Dari luka di pangkal jari dan bekas kapalan di jari telunjuk tangan kanannya, dapat disimpulkan bahwa dia benar-benar seorang yang berpengalaman dalam menangani senjata api.
Wanita seperti itu sama sekali tidak cocok dengan kata 'lembut'.
Widya mengambil dokumen yang diserahkan oleh petugas penegak hukum wanita itu dan membantingnya dengan keras ke meja interogasi. Kemudian dia bertanya dengan wajah yang serius, "Apa yang kamu tertawakan?"
"Bukan apa-apa." Teguh menggelengkan kepalanya.
"Huft!"
Widya mendengus dingin dan bertanya, "Namamu Teguh, 'kan?"
"Ya."
"Kamu diduga terlibat perkelahian liar yang menyebabkan delapan orang mengalami pendarahan otak dan putusnya pembuluh darah. Hal ini cukup untuk menuntut tanggung jawab pidana untukmu selama beberapa tahun."
"Bu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link