Bab 171
"Kamu Zakir, 'kan?"
Di ujung telepon, terdengar suara Wafa yang berapi-api. "Nggak perlu menelepon lagi. Kali ini, keluarga Yulianto pasti bakalan mati."
"Sudah kubilang."
"Kalau kamu masih berani meneleponku lagi ... "
"Aku nggak akan keberatan suruh orang buat membantai keluarga Yulianto sekarang juga!"
Setelah berkata seperti itu, Wafa kembali menutup teleponnya.
Di kantor.
Mendengar hal tersebut, wajah Zakir langsung berubah pucat pasi. Dia pun terduduk di kursi.
Wajah Rina yang cantik juga tampak pucat pasi.
Tamat sudah.
Wafa sudah berkata seperti itu. Keluarga Yulianto mungkin benar-benar tidak memiliki kesempatan lagi.
Keduanya merasa putus asa.
Mereka berdua saja merasa putus asa, apalagi hanya karyawan biasa.
"Saya ingin mengundurkan diri!"
"Keluarga Judistia akan segera mengambil tindakan. Grup Jagaraga akan segera menjadi sejarah."
"Hitungan mundur menuju kematian telah dimulai ... "
"Cepat lari! Lari sekarang juga! Setidaknya kalian masih bisa menyelamatkan nyawa kalian mas
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link