Bab 123
Wajah Malik sangat membengkak. Mulut dan hidungnya mengeluarkan darah, pakaiannya juga tampak berantakan.
"Hahaha … "
Rina yang tidak bisa menahan diri pun langsung tertawa terbahak-bahak. Dia mengejek Malik, "Pak Malik, kamu kenapa? Kamu menabrak tiang listrik? Kenapa jadi begitu menyedihkan?"
Malik sudah menahan amarahnya sejak tadi.
Bahkan, dia memiliki pikiran untuk langsung menabrak Rina sampai mati.
Akan tetapi, Teguh masih ada di belakang.
…
Dia ingin membunuh Rina, tetapi tidak ingin mati bersamanya. Dia pun langsung berkata dengan marah, "Wanita sialan, kamu jangan sombong!"
"Aku akan membunuhmu suatu hari nanti, juga Teguh si bajingan itu!"
Kemudian, dia menginjak pedal gas lagi dan dengan cepat meninggalkan tempat yang membawa mimpi buruk ini.
...
Rina juga tidak menyimpannya di dalam hati.
Malik sudah bukan sekali dua kali berhadapan dengannya, melainkan sudah sering.
Kemudian, dia masuk ke dalam garasi. Langkah kakinya yang bersepatu hak tinggi itu menginjak jalan beton hi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link