Bab 13

Akan tetapi, tadi suhu tubuh Hayden sepertinya terlalu tinggi. Sepertinya dia sedang demam … Melihat Hayden yang cemas, hati Citra sebenarnya merasa sedikit senang. "Citra? Citra?" panggil Hayden. Citra tersadar dan menatap Hayden. Dia agak bingung saat mendengar pria itu memanggil namanya dua kali. "Ada apa?" Ini pertama kalinya Citra melihat ekspresi Hayden begitu serius. "Barusan aku panggil, tapi kamu nggak menanggapi. Apa kondisimu sudah begitu parah sampai-sampai kamu nggak bisa mendengar?" ujar Hayden dengan serius. Sikap dingin yang melekat padanya seolah sirna pada saat itu. Tidak ada alasan untuk berbohong dan jawabannya memang tidak bisa disangkal. "Ya." Hayden dengan serius menyampaikan pemikirannya kepada Citra, "Kalau kamu nggak kuat, nggak perlu memaksakan diri. Aku akan selalu menjemputmu. Aku akan menjadi supir pribadimu." Namun, Citra tidak ingin menyerah begitu saja. Lagi pula, dia sudah sejauh ini. Kalau dia tidak berusaha keras untuk menciptakan masa depan yang leb