Bab 79
Begitu kata "Ibu" keluar dari mulut Windy, Hendry benar-benar merasa lega bahwa kejadian ini hanya diketahui olehnya.
Apa dia tidak peduli dengan harga dirinya?
Seumur hidupnya, dia tidak pernah melakukan hal seperti ini!
Untungnya, Windy merasa terhibur dengan kata-kata "Ibu ada di sini". Dia langsung menyelipkan dirinya ke pelukan Hendry, tangan kecilnya melingkari pinggangnya yang ramping dengan kuat, lalu terlelap dalam tidur.
Hendry merasa Windy benar-benar bisa menjadi sangat manja. Dia menatap Windy yang sudah tidak menangis lagi, tetapi air mata bening masih membasahi bulu matanya yang lentik, membuatnya terlihat begitu menyayangkan.
Hendry tersenyum kecil dan bergumam, "Aku bukan ibumu, aku adalah ayahmu! Windy, panggil ayah."
Namun, Windy yang masih terlelap tidak memberikan respons apa pun.
Hendry memeluk bahu Windy yang harum, dan akhirnya dia juga terlelap dalam tidur.
Keesokan harinya, Windy membuka matanya.
Cahaya matahari pagi yang cerah menyinari ruangan, sinar hangatn
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link