Bab 174
Windy merasa aneh. Untuk apa Hendry menatapnya?
Debby berada tepat di sampingnya, mengapa Hendry tidak menatap Debby?
Hendry tampaknya lebih sering memperhatikannya akhir-akhir ini.
Darren menatap Windy dan berkata, "Windy, ayo kita mandi air panas di sana."
Sofia menutup mulutnya dan tertawa diam-diam. "Pak Darren ingin menghabiskan waktu berduaan dengan Windy, ya? Ayo, cepat pergi," ucap Sofia.
Windy mengikuti Darren pergi.
Sofia melirik Hendry. Hendry tampak muram dan jelas sedang dalam suasana hati yang buruk. Sofia mendadak merasa sangat puas.
Windy dan Darren tiba di sisi lain kolam air panas, mereka berdua sedang mengobrol. Namun, mereka hanya berbicara sejenak dan ponsel Darren berbunyi, dia mendapat panggilan telepon.
"Windy, aku akan menjawab telepon dulu," ucap Darren.
"Oke," sahut Windy.
Darren naik ke atas untuk menjawab telepon.
Windy berendam sejenak, lalu dia melihat seseorang menjual es krim. Dia tidak tahan dengan makanan manis seperti ini, jadi dia mengejar untuk mem

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link