Bab 160
"Hendry," suara Debby terdengar dari samping, "Lagi pula, kamu nggak suka sama Windy. Kalian pasti bakal cerai juga, 'kan? Sekarang Windy sudah menemukan kebahagiaannya, apalagi dengan Darren. Windy berhasil mendapatkan orang yang bahkan para gadis kaya pun nggak bisa dapatkan. Kita seharusnya ikut bahagia untuknya, bukan, Hendry?"
Hendry mendadak menatap dengan mata yang tajam, seolah-olah memikirkan sesuatu.
Saat itu, para pelayan membawa kue ulang tahun dan menyalakan lilin, "Sekarang, ayo yang ulang tahun meniup lilinnya."
Darren meniup lilin itu, lalu mulai memotong kue. Sudah jelas, gigitan pertama harus diberikan pada yang ulang tahun.
Namun, setelah memotong kue, Darren justru menyuapkan kue itu ke bibir Windy.
Windy menatapnya sejenak, lalu membuka mulut untuk memakannya.
Namun, Darren menarik tangannya, menggoda Windy.
Melihat senyum nakal Darren, Windy tahu bahwa dia harus memainkan perannya sebagai pacar yang manis. Dia memonyongkan bibirnya, lalu dengan gemas meninju dada

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link