Bab 14
Windy tidak pernah menjadi lawannya.
Hendry melirik pria tampan itu dengan ekspresi dingin, lalu mengucapkan satu kata dengan nada dingin, "Enyah."
Pria tampan itu melarikan diri tanpa berani menoleh.
Hendry menatap Debby dengan mata tampannya yang terkulai, lalu menarik kembali lengannya dari tangan Debby dan bertanya, "Debby, apa kamu sudah selesai membuat keributan?"
Debby tertegun dan berkata, "Kamu marah padaku? Kalau aku nggak membuat keributan, saat ini kamu sudah tidur bersama Windy!"
Hendry bertanya lagi tanpa ekspresi, "Jadi, kamu makan obat perangsang sendiri?"
Debby sudah terlalu dimanjakan oleh Hendry, dia mengangkat dagunya dengan angkuh dan membalas, "Ya. Hendry, kalau kamu berani menyentuh Windy, maka aku akan membiarkan pria lain menyentuhku!"
Ekspresi wajah Hendry menjadi muram, lalu dia berbalik dan pergi.
Dia benar-benar pergi.
Dia bahkan tidak menghiburnya!
Pria tampan seperti Hendry menarik perhatian banyak wanita bahkan saat berjalan di bar, mereka semua mengingi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link