Bab 119
Debby meminta Hendry untuk menciumnya.
Hendry memandangi wajah kecil Debby yang berwarna semerah mawar merah, ini terlihat jauh lebih patuh dibandingkan dengan wajah mungil seukuran telapak tangan yang jernih itu.
Windy hanya bisa membuatnya marah dan kesal, sementara Debby adalah pembicara yang manis.
Hendry perlahan-lahan menundukkan kepalanya ...
Windy dan Felica minum sedikit arak, mereka pulang setelah bermain sebentar di bar. Mereka berdua meninggalkan bar dan pergi ke jalan besar untuk naik taksi.
Namun, ini adalah jalan yang ramai dan hanya sedikit taksi yang lewat.
Windy memikirkan sebuah solusi, lalu bertanya, "Felica, bagaimana kalau kita menindai sepeda bersama dan bersepeda pulang?"
Felica mengerutkan kening dan menjawab, "Nggak perlu, Windy. Aku akan menelepon sekarang dan meminta kakak sepupuku untuk mengatur mobil ke sini."
"Kakak sepupu? Felica, apa kamu punya kakak sepupu?" tanya Windy.
Felica mengedipkan mata dengan misterius dan menjawab, "Ya."
"Kalau begitu lupakan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link