Bab 110
Hendry menambahkan, "Malam ini aku tidur di ruang kerja."
Windy tertawa miris dalam hati. Hanya butuh satu kata dari Debby, dan pria ini langsung berubah jadi suami setia yang pantang tersentuh.
Dia menatapnya dan berkata datar, "Nggak perlu. Aku pergi malam ini juga."
Windy berusaha menarik tangannya dari genggamannya.
Namun, jari-jari panjang Hendry mencengkeram pergelangan tangannya erat. Cengkeraman itu kuat, dingin, dan tak memberi ruang untuk melawan. "Besok, daftarkan diri di Universitas Cerra," ujarnya dingin.
Windy tertegun. "Kenapa?" tanyanya.
"Aku sudah mengatur semuanya. Kamu akan belajar ilmu kedokteran di sana."
Windy terdiam.
Dia mengirimnya ke Universitas Cerra ... untuk belajar ilmu kedokteran?
Suatu hari nanti, mungkin pria ini harus duduk dan mendengar kembali omongannya sendiri.
"Aku nggak mau!" jawab Windy tegas.
Hendry mengernyit dan menatapnya tajam. "Windy, Universitas Cerra itu universitas terbaik. Nggak semua orang bisa masuk ke sana. Ini kesempatan langka. Ak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link