Bab 909 Beberapa Keluarga Bersatu
Wanita paruh baya seakan-akan baru tersadar.
"Anakku, apa maksud perkataanmu ini? Apa maksudnya mereka mengatakan bahwa Sheila bunuh diri? Dia adalah juara pertama di kelasmu. Bukankah dia melompat dari gedung karena tekanan belajar yang tinggi?"
Halim tidak bicara, tetapi wajahnya yang pucat telah mengungkapkan banyak hal.
Wanita paruh baya mendekat, lalu memegang tangan putranya dan berkata dengan suara gemetar, "Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kamu tahu sesuatu, Halim? Jangan membuatku takut!"
Halim mengangkat kepalanya, matanya memerah. Dia lalu berkata, "Ibu, apakah aku harus melaporkan hal ini ke polisi? Aku sering memimpikan Sheila akhir-akhir ini. Dia bertanya mengapa aku nggak mengungkapkan apa yang aku lihat. Tetapi, apa gunanya mengungkapkannya? Berita di internet akan segera hilang. Ibu, apa yang harus aku lakukan?"
Halim bukannya tidak pernah berpikir untuk melapor ke polisi.
Namun, dia takut. Dia takut akan dibalas oleh beberapa orang itu.
Dia juga mencoba melakukan h
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link