Bab 686 Para Kakak Didesak Untuk Menikah

Pada saat yang bersamaan, di dalam mobil. Keadaan Wallace begitu buruk. Elisa hanya melirik sekilas dan langsung tahu jika kakaknya sedang demam. Asistennya cemas ingin segera pergi ke rumah sakit. "Bagaimana ini? Nggak bisa menghubungi dokter. Bos, apa kita batalkan pemotretan untuk majalah besok?" "Kamu bilang pihak merek mendesak agar aku tampil untuk meredakan opini publik, 'kan?" Wallace batuk-batuk parah. Napasnya tersengal-sengal. "Lanjutkan seperti biasa." Asisten itu masih sibuk menelepon. Sementara itu, Elisa sudah meletakkan jarinya di pergelangan tangan kakaknya. "Kakak kurang istirahat, stres, dan sedikit masuk angin." Asisten itu tertegun untuk sesaat. Wallace juga mengangkat matanya. Elisa tersenyum tipis. "Kakek seharusnya sudah memberi tahu kalian, kalau sebenarnya pekerjaan utamaku adalah dokter pengobatan tradisional." "Ya, beliau memang bilang begitu." Wallace tersenyum penuh kasih sayang. "Tapi, sepertinya Kak Wallace sudah terlalu pusing karena demam, sampai lupa.