Bab 642
Mungkin karena bayang-bayang masa lalu terlalu besar. Tuan Besar Girin sendiri memang tidak ingin Luna berhubungan dengan boneka itu.
Setelah menyimpan beberapa petunjuk dengan baik, Elisa turun ke lantai bawah bersama Tuan Besar Girin.
Saat ini, Elisa merasa lapar dan lelah. Lantaran sebelumnya Jason sudah menyiapkan mi panas, dia pun tidak sungkan untuk memakannya.
Namun, Elisa meminta untuk bisa berduaan saja dengan Jason.
Ketiga kakaknya hanya bisa berjalan mondar-mandir di lantai atas, tanpa bisa mengawasi mereka.
Tuan Besar Girin menegur mereka dengan mata melotot. "Kalian semua diamlah."
Dia ingin melihat apa lagi yang bisa diserahkannya kepada Luna. Namun, ketiga orang itu terus-menerus gelisah.
Mario, dengan wajahnya yang tampak seperti seorang playboy berkata, "Bukan begitu, Kakek. Luna masih muda. Apa Kakek benar-benar yakin?"
"Aku nggak yakin, siapa di antara kalian yang berani memanggil Luna keluar?" Tuan Besar Girin mengangkat alisnya. "Kalian semua takut, 'kan? Luna mema
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link