Bab 401 Identitas Elisa Hampir Ketahuan
Di dalam kamar suite, Amir yang sebelumnya masih menjaga Marla, tiba-tiba langsung menegakkan pinggangnya. Matanya pun berbinar-binar.
Marla tidak mengerti, lalu bertanya, "Apa yang terjadi denganmu?"
Amir menjilat bibirnya dan menggerakkan tangannya dengan antusias, 'Lapar, di luar banyak makanan enak yang sedang berlarian ke sana kemari. Tetapi, bos nggak boleh aku pergi, dia memintaku untuk menjaga Bibi di sini.'
Marla juga mendengar keributan di ruang tamu.
Kamar suite hotel biasanya cukup besar. Seharusnya, kamar ini memiliki efek peredam suara yang baik.
Namun, sayangnya, Marla justru mendengar banyak suara.
Pada awalnya adalah suara lonceng angin, sekarang suara langkah berlari. Suara-suara itu seperti berada di telinganya.
Jika dipikir dengan saksama, sebelumnya, Marla sering mendengar seseorang berbicara saat dia tidur.
Setiap kali Marla menceritakan hal ini pada suaminya, Yosef mengira bahwa kondisinya semakin parah.
Marla terkadang juga meragukan dirinya sendiri, mengapa ora
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link