Bab 354 Munculnya Putra Keenam Keluarga Suherman
"Kakek," kata Elisa dengan sorot mata yang tampak sangat dalam. "Kakek seumur hidup selalu jujur, dan telah berbisnis selama bertahun-tahun. Kakek tidak pernah melupakan niat awal Kakek untuk selalu membantu banyak orang. Kakek harus hidup dan panjang umur."
Begitu mendengar kata-kata itu, mata Tuan Besar Girin menjadi merah. Dia bertanya kepada Willy, "Menurutmu, apakah aku tidak seharusnya memihak kepadanya?"
"Ya!" jawab Willy sambil tertawa. "Tenang saja, para putramu juga sudah paham," lanjutnya.
Tuan Besar Girin pun merasa senang, lalu berkata, "Hari ini Mario bahkan berkiprah di dalam komunitas. Dia memiliki sikap seperti seorang kakak laki-laki."
"Tuan Mario juga telah menabung untuk Nona Luna," kata Willy. sambil menatap Elisa, Willy berkata, "Ini sebagai mahar untukmu."
Elisa terdiam sejenak, lalu berujar, "Bilang sama Kak Mario, sebenarnya dia tidak perlu terlalu terburu-buru."
Tuan Besar Girin tersenyum dan berkata, "Dia khawatir kamu tidak menyukainya. Kakak keenammu itu te
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link