Bab 233 Kak Elisa Menyelidiki Latar Belakangnya Sendiri
Setelah si pria itu mendorong si wanita, si wanita itu pun tidak melanjutkan perkataannya. Namun, matanya tampak semakin memerah. Tampak bahwa jelas keluarganya tidak baik-baik saja.
...
Karena merasa tidak nyaman setelah mendengarnya, Nenek Yaputra menoleh dan menatap Elisa.
Entah apa yang dipikirkannya. Jari tangannya mengetuk meja dengan berirama, sekali demi sekali.
Setelah makan, Nenek Yaputra ingin mereka berdua menginap di rumah ini.
Suami istri itu menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa mereka sudah menemukan penginapan yang bagus di dekat sana.
Sebelum pergi, mereka meninggalkan sebuah kotak paket untuk Elisa.
Nenek Yaputra terus berpikir tanpa henti, bahkan dia sampai tidak bisa fokus menonton drama televisi. "Adikmu sakit parah," katanya.
"Kedengarannya memang seperti itu," kata Elisa sambil memutar cangkir teh dengan jari tangannya. Ini adalah gerakan yang biasa dilakukannya saat berpikir.
Nenek Yaputra duduk dengan tegak dan berkata, "Elisa, mari kita pergi ke Kabupaten
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link